Minggu, 18 Desember 2011

ADVEN: MENANTI YESUS DALAM KEPASTIAN

ADVEN: MENANTI YESUS DALAM KEPASTIAN
Dalam rangka menyambut Natal, hari lahir Sang Juruselamat seluruh umat katolik tanpa terkecuali harus terlebih dahulu melewati masa adven. Adven atau hari-hari penantian Yesus yang berlangsung selama empat pekan sesungguhnya menjadi saat yang tepat bagi setiap umat Katolik untuk membuat persiapan yang matang menyosong kelahiran sang Penyelamat.
Tepat pada tanggal 30 September 2011 di jalan Sering, No. 100 A, mahasiswa katolik Universitas Negeri Medan (UNIMED) melakukan sermon yang biasanya terlaksana setiap hari rabu. Kesadaran kaula muda katolik UNIMED akan pentingnya pemahaman masa Adven, mendorong mereka untuk mengambil tema Adven untuk sermon kali ini. Hadir sebagai pendamping dalam pendalaman tentang masa Adven itu adalah pastor Thomas Raga, CMF.
Dalam kesempatan pendalaman iman yang diikuti dengan share pengalaman iman ala kaum muda itu, muda-mudi katolik UNIMED “mendapati” diri mereka bahwa iman sejati seharusnya ditopang dengan pemahaman tentangnya termasuk tradisi liturgis dalam Gereja Katolik. Tema masa adven dibongkar bersama oleh kaula muda katolik UNIMED yakni sejarah dan pengertian masa Adven; Tujuan Masa Adven; pesan masa adven, serta penjelasan secara rinci mengenai minggu masa adven yang terdiri atas 4 Minggu yaitu Minggu Adven I: menjelaskan pewartaan tentang kedatangan Tuhan kembali dan ajakan untuk berjaga-jaga, Minggu Adven II: pewartaan tentang kotbah Yohanes Pembaptis mengenai ajakan untuk bertobat, Minggu Adven III: Minggu Gaudette, minggu yang memiliki suasana kegembiraan, menampilkan kembali tokoh Yohanes Pembaptis sebagai perintis atau pembuka jalan bagi kedatangan Yesus, Minggu Adven IV: Mengisahkan peristiwa-peristiwa menjelang kelahiran Yesus. Arti korona adven dengan daun cemara atau pinus dihiasi empat batang lilin (tiga ungu dan satu berwarna merah muda) menjadi simbol kehidupan yang kekal. Selain itu juga dipilih daun pinus atau cemara yang tidak kunjung putus menandakan keabadian cinta Yesus penyelamat manusia. Pendalaman iman bersama kaula muda UNIMED juga bermuara pada pentingnya sakramen tobat untuk menyambut Natal.
Adven adalah saat penantian aktif bukan sebuah penantian tanpa harapan dan kepastian. Yesus yang sudah datang dan akan datang kembali secara sacramental, suci adanya. Berhadapan dengan Pribadi Yesus yang suci, setiap orang yang menyambutnya sudah seharusnya bersih dari kedosaan dan salah satu jalan untuk itu yakni melalui sakramen tobat. Sakramen tobat dengan daya penghapusan dosa dan penguatan untuk bebas dari godaan untuk berdosa seharusnya disadari oleh setiap umat katolik. Memang ketika melakukan sakramen tobat, kemungkinan akan berbuat dosa lagi tetap ada namun setidaknya dosa tak terhitung yang diperbuat sebelumnya sudah diampuni. Ketika merayakan natal tanpa dilakukan sakramen tobat terlebih dahulu maka perayaan itu akan setengah-setengah karena masih berlumur dosa. Ibarat baju ataupun jubah putih, jika direndam maka akan tampak kotoran yang ada dan melekat dibaju tersebut demikian juga dengan diri manusia jika tidak direfleksikan dan disucikan. Oleh sebab itu, manusia perlu seperti baju putih tersebut supaya bersih dan dapat dipakai lagi maka dicuci kembali sehingga orang yang melihat dan dekati merasa nyaman dan tidak menghindar. Maka dibutuhkan sakramen tobat sebagai penghapusan dosa dan sekaligus penguatan dalam menghadapi godaan untuk berdosa.
Setelah pastor Thomas Raga, CMF selesai memaparkan penjelasannya acara dilanjutkan dengan sesi share dan tanya jawab antara mahasiswa dan pastor, banyak yang bertanya pada pastor sehingga pemahaman yang diperoleh maksimal. Diakhir perjumpaan iman Pastor Thom berpesan sejalan dengan pesan Paus Benediktus XVI untuk kaum muda-mudi: “ Jangan pernah merasa malu akan Kristus karena Kristus tidak pernah merasa malu dengan anda ketika Ia merendah lahir dalam sebuah palungan”. Sermon pun ditutup dengan doa. Semoga iman kekatolikan kaula muda lebih berkembang untuk kedepannya dan selamat merayakan Natal 25 Desember 2011. (Feronika Hutahean, Mahasiswa UK_KMK St. Martinus UNIMED)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar